Hina ketika mencari mulya saat dicari
Pagi begitu cerah, langit sperti menyimpan kebahagian yang ntah apa, tampa di ketahui namun bermakna
Burung burung yang berterbangan bebas seakan akan membawa kebahagian untuk manusia yang melihatnya.
Begitupun yang di rasakan satu keluarga pesisir sawah yang bgitu indah yang sedang di rundung kebagian dan kesedihan. Kebahagian karna perginya seorang anggota keluarganya jauh merantau mencari ilmu agama,bukan bahagia atas kehilangan nya namun atas tekad Dan tujuannya yang mulia,sedih bagaimanapun kehilangan itu menyakitkan walaupun sementara,apalagi yang pergi anak perempuan satu satunya namun semua kesedihan kalah dngan semangat dan keinginan..
***
Pagi ini benar benar pagi yng menyedihkan bagiku yang harus meninggalkan rumah kampung keluargaku dan juga sahabat"ku bertemu dengan orang orang asing entah siapa dan dari mana,ya tuhan apakah aku kuat tinggal jauh dari keluargaku ini ??
"Udah siap semuanya" tanya seorang laki laki tua mengagetkan ku "udah pak abah sama umi udah kemobil??"tanyaku pada seorang leleki setengah baya yang sudah 3 tahun mengabdikan diri pada keluarga ku
"yaudah kalo gitu kita berangkat yang lain udah pada nunggu neng" ujarnya melangkahkan kaki meninggalkan ku. Akupun sgra bergegas pergi dan bersalaman dengan keluargaku yang tak ikut mengantar,sedih haru dan bahagiapun menyelimuti suasana pagi ini,berat rasanya saat aku melangkahkan kaki keluar dari pintu rumahku, ingin rasanya aku berlari kembali bersama mereka yang aku kasihi namun ini sbuah keqajiban yang harus aku perjuangkan.akupun lari tampa menoleh kebelakang dengan bercucuran airmata yang tak bisa ditahan dan tak sungkan datang dan akhirnya perjuangan ituh sampai menuju mobil xenia berplat D dan bergabung dengan abah dang yng lainnya yang telah menunggu
Pukul 06.30 mobil pun melaju meningggalkan kawasan perumahan meninggalkan mesjid bermenara biru yang mengukir rindu.awal perjalanan semua hening semua nya pergi ke alam masing masing hanya aku yang melek dan pastinya bersama supir, namun ditengah perjalanan daerah garut, kehebohan pun dimulai mulai dari muntahnya kaka iparku yang tak biasa naik mobil,nangisnya keponakan ku dan juga tawanya abahkku hahaha sudah hampir mirip pasar saja.merekapu melanjutkan dng obrolan yang menurutku tak penting dari mulai harga bbm naik, beraa dll.
Pukul 14.00 karna perjalan lancar kami pun sudah memasuki daerah cibenying mungkin butuh waktu sekitar 20 menit untuk nyampai pesantren dari sini pun sudah kelihatan pesantrenku nanti bangunan megah bercat hijau
***
saking banyak nya mobil jalanan jadi mcet padahal 5 menit lagi sampai , bagaimana tak macet hari ini puncak nya kedatangan santri lama dan baru yang di prediksi sekitar 3000 dan jalan yang menghubungkan antara kota dan pesantren hanyalah ini satu satunya.
Setelah sampai kompelk pesantren aku langsung daftar sekolah dan setelahnya akan dilakukan pendaftran pesantren di kantor putri dan setelah semuanya beres aku di berikan kartu loker beserta kuncinya di dalam kartu tertulis angka 28 lantai 3 astra atsani yang katanya kamar ter besar di pesantren itu yang jumlah penghuninya sekitar 80 orang bisa dibayangkan betapa bersarnya kamar itu.
****
Setelah berjalan lumayan jauh dari kantor putri akhirnya aku sampai di kamar paling atas yang tertulis 28 diatas pintunya,tak jauh dari aula atsani ternyata kamar ini jauh dari apa yang aku bayang kan lebih luas dan bersih,tak ada lemari seperti biasanya di pesantren melainkan berjejeran loker 1 pintu isi 2 tingkat tak ada baju bergantungan atau sampah berserakan maupun satu piring kotor saja.
Aku dan umi pun segera merapihkan bawaanku yang begitu banyak saking banyak nya orang akan mengira aku di usir wkwkw atau minggat yah terserahlah anggapan orang .. asalkan mereka bahagia
Setelah semuanya beres dan haripun mulai gelap semua keluarga ku pun berpamit untuk pulang kembali kerumah aku pun mengantar mereka ke parkiran mobil dengan perasaan yang begitu gelisah dan sedih
"Yang baik baik yah disini" ujar kakaku mengelus pundaku, akupun hanya menjawab dengan anggukan,karna jika akubl mengeluar kan suara ku pastikan cairan bening
Burung burung yang berterbangan bebas seakan akan membawa kebahagian untuk manusia yang melihatnya.
Begitupun yang di rasakan satu keluarga pesisir sawah yang bgitu indah yang sedang di rundung kebagian dan kesedihan. Kebahagian karna perginya seorang anggota keluarganya jauh merantau mencari ilmu agama,bukan bahagia atas kehilangan nya namun atas tekad Dan tujuannya yang mulia,sedih bagaimanapun kehilangan itu menyakitkan walaupun sementara,apalagi yang pergi anak perempuan satu satunya namun semua kesedihan kalah dngan semangat dan keinginan..
***
Pagi ini benar benar pagi yng menyedihkan bagiku yang harus meninggalkan rumah kampung keluargaku dan juga sahabat"ku bertemu dengan orang orang asing entah siapa dan dari mana,ya tuhan apakah aku kuat tinggal jauh dari keluargaku ini ??
"Udah siap semuanya" tanya seorang laki laki tua mengagetkan ku "udah pak abah sama umi udah kemobil??"tanyaku pada seorang leleki setengah baya yang sudah 3 tahun mengabdikan diri pada keluarga ku
"yaudah kalo gitu kita berangkat yang lain udah pada nunggu neng" ujarnya melangkahkan kaki meninggalkan ku. Akupun sgra bergegas pergi dan bersalaman dengan keluargaku yang tak ikut mengantar,sedih haru dan bahagiapun menyelimuti suasana pagi ini,berat rasanya saat aku melangkahkan kaki keluar dari pintu rumahku, ingin rasanya aku berlari kembali bersama mereka yang aku kasihi namun ini sbuah keqajiban yang harus aku perjuangkan.akupun lari tampa menoleh kebelakang dengan bercucuran airmata yang tak bisa ditahan dan tak sungkan datang dan akhirnya perjuangan ituh sampai menuju mobil xenia berplat D dan bergabung dengan abah dang yng lainnya yang telah menunggu
Pukul 06.30 mobil pun melaju meningggalkan kawasan perumahan meninggalkan mesjid bermenara biru yang mengukir rindu.awal perjalanan semua hening semua nya pergi ke alam masing masing hanya aku yang melek dan pastinya bersama supir, namun ditengah perjalanan daerah garut, kehebohan pun dimulai mulai dari muntahnya kaka iparku yang tak biasa naik mobil,nangisnya keponakan ku dan juga tawanya abahkku hahaha sudah hampir mirip pasar saja.merekapu melanjutkan dng obrolan yang menurutku tak penting dari mulai harga bbm naik, beraa dll.
Pukul 14.00 karna perjalan lancar kami pun sudah memasuki daerah cibenying mungkin butuh waktu sekitar 20 menit untuk nyampai pesantren dari sini pun sudah kelihatan pesantrenku nanti bangunan megah bercat hijau
***
saking banyak nya mobil jalanan jadi mcet padahal 5 menit lagi sampai , bagaimana tak macet hari ini puncak nya kedatangan santri lama dan baru yang di prediksi sekitar 3000 dan jalan yang menghubungkan antara kota dan pesantren hanyalah ini satu satunya.
Setelah sampai kompelk pesantren aku langsung daftar sekolah dan setelahnya akan dilakukan pendaftran pesantren di kantor putri dan setelah semuanya beres aku di berikan kartu loker beserta kuncinya di dalam kartu tertulis angka 28 lantai 3 astra atsani yang katanya kamar ter besar di pesantren itu yang jumlah penghuninya sekitar 80 orang bisa dibayangkan betapa bersarnya kamar itu.
****
Setelah berjalan lumayan jauh dari kantor putri akhirnya aku sampai di kamar paling atas yang tertulis 28 diatas pintunya,tak jauh dari aula atsani ternyata kamar ini jauh dari apa yang aku bayang kan lebih luas dan bersih,tak ada lemari seperti biasanya di pesantren melainkan berjejeran loker 1 pintu isi 2 tingkat tak ada baju bergantungan atau sampah berserakan maupun satu piring kotor saja.
Aku dan umi pun segera merapihkan bawaanku yang begitu banyak saking banyak nya orang akan mengira aku di usir wkwkw atau minggat yah terserahlah anggapan orang .. asalkan mereka bahagia
Setelah semuanya beres dan haripun mulai gelap semua keluarga ku pun berpamit untuk pulang kembali kerumah aku pun mengantar mereka ke parkiran mobil dengan perasaan yang begitu gelisah dan sedih
"Yang baik baik yah disini" ujar kakaku mengelus pundaku, akupun hanya menjawab dengan anggukan,karna jika akubl mengeluar kan suara ku pastikan cairan bening
Dikelopak mataku kan berjatuhan,nmun saat umi memeluk dan menasihatiku.akupun tak kuasa menahannya akhirnya semuanya berjatuhan membasahi pipi,haru dengan kata kata uki bagaimana tidak sangat jarang umi berbicara dengan ku dengan hati biasa nya kita bicara dengan nafsu hha maklumlah semua kka ku semuanya laki laki dan abah pastinya laki laki hanya kita perempuan penghuni rumah "umi aku pasti bakalan kangen umi,marahnya,cerewetnya dan bawel nya" kata ku becanda.namun aku kaget saat melihat perubahan wajah umi beda dengan abah dan yang lainnya mereka tertawa terbahak bahak "eh mi maksudnya kangen kasih sayang dan cinta umi " ucapku gugup karna takut umi marah,namun tak seperti biasanya umi malah memeluk dan menciumku, akupun terisak kembali di pelukannya yang penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Semua masuk mobil hanya aku yang di tinggalkan disini ditengah tengah orang orang asing yang tak aku kenali,mobilpun melaju dengan perlahan meninggalkan ku namun dari sini aku masih bisa melihat lambayan tangan kakaku di balik jendela dan juga isak tangis umi pada pundak abah,ah semuanya menyakitkan berada di tengah asing ditinggalkan keluarga
******
Adzan magrib pun berkumadang dan shalat magrib akan segera di laksanakan,bersama dengan ratusan orang yang berdesakan di dalam ruangan yang sangat luas yang mereka sebut aula ini,aku yang berada di barisan paling depan terharu melihat orang orang sekitarku yang mungkin semuanya santri baru menangis,mata yang tadi di perintahpun tiba tiba mengeluarkan air mata andalannya,ah ini sungguh memalukan.
"Assalamualaikum wr wb pemberitahuan pada semua santri baru bahwa kbm akan dimulai 1 minggu lagi,jadi 1 minggu sekarang kalian dalam masa perkenalan lingkungan,tempat dan teman"
Kata seorang santri senior yang berdiri di depan dengan memakai speaker "setelah shalat isya dan wirid kalian boleh kembali ke kamar masing2" lanjutnya kembali sambil meng akhiri pengumuman.
Setelah semuanya beres semua santri berebut berlarian menuju pintu
Aula yang hanya satu untuk menuju kamarnya masing-masing terkecuali aku dan beberapa teman yang lainnya .Aku lebih memilih disini ingin menikmati aula dengan kesunyian walau tidak mungkin untuk sendirian.Akupun melipat mukenaku untuk di masukan ke lamari yang telah di siapkan ,begitu kagetnya aku saat membuka pintu lemari yang ternyata di dalamnya ada seorang santri baru berwajah cantik yang kira-kira semuranku yang sedang menangis,setelah mengatur nafas yang ngos-ngosan karena kekagetanku,akupun menyapanya dengan sepenuh hati"Hai,lagi ngapain di sana?gak sesak apa?"tanyaku sok kenal.
Diapun hanya menggelengkan kepala tanpa menjawabku.Mungkin dia sedang ingat rumah"bisiku dalam hati menahan kesal atas sikapnya.
"Darimana"tanyaku lagi "Bandung"jawabannya yang begitu singkat dengan seulas senyum "sama dong"
"Eh nia kemana aja,dari tadi aku cari"tegur seorang santri bercamata
"Eh,ada temen baru dari mana teh" tanyanya ramah
"Bandung"
Dari pertemuan itulah,awal persahabatan kami yang ternyata memiliki ikatan kekeluargaan.
***
Tepat pukul 03.00 semua santri di bangunkan untuk melaksanakan shalat tahajud aku yang biasa di rumah bangung pukul 5 merasakan kantuk yang luar biasa,begitupun yang lainnya malahan sampai ada yang jatuh ari tangga atau tidur saat ngantri di wc saking ngantuknnya hhaa.
Setelah sholat berjamaah dan wirid shubuh akhirnya beres dan saat nya semua santri masuk ke kelas talaran masing masing yang di lakukan secara berkelompok yang di ketuai oleh santri lama dengan cara membacakan dan mengulang hafalan secara berulang ulang dan selanjutnya di tes satu persatu secara face to face,akupun yang susah hafalanmenjadi terbantu dengan adanya hafalan seperti ini lebih enak dan lebih gampang awalnya susah tapi kelaan akan ter biasa seperti temenku kartika dari jakarta ia hafalan seperti halnya mengeja huruf abjad seperti anak sd namun lama kelamaan karna terbiasa akhirnya menjadi bisa
******
"Mau pulang"itulah kata-kata yang tak asing ku dengar dari teman -teman baruku terutama popi teman teraneh yang ku temui di sini ,santri baru yang berasal dari bandung, yang tak pernah seharipun gak ngomongin tentang pulang yang mungkin kata pulang udah makanan sehari-harinya.
Saat pertama bertemu dengannya aku begitu takut padanya wajah yang jarang senyum,bertubuh besar dan tinggi berkulit hitam mengingatkan ku pada film hantu yang pernah ku tonton saat kecil oleh itu aku selalu menghindar atau lari saat bertemu dengannya apalagi penampilan yang seperti preman. Tapi keren orang seperti dia mau tinggal di pesantren tapi apa penyebab nya??itulah yang membuatku menjadi penasaran begitupun yang lainnya akhirnya untuk menjawab rasa penasaran kitapun memberanikan diri untuk bertanya pada jenisnya langsung awalnya dia gak mau cerita tapi setelah di paksa akhirnya diapun bercerita "jadi gini gue tuh anak cikal kake gue punya pesantren namun karna gue tinggal di kota sklah di negri yang rata rata siswanya anak gaul dan hampir 50% anak orang kaya yah gue jadi nakal apaalagi setelah gue ikut balapan kenalan gue menjadi jadi,namun gak tau kenapa kake gue tau kenakalan gue yang udah gue sembunyiin bertaun taun di depan mereka,kake gue marah mungkin karna malu punya cucu kaya gue dan akhirnya setelah lulus smp.
Gue bilang ke ayah gue kalo gue mau sekolah di sekolah negri tapi saat gue dan om gue pulang kerumah semua pakean gue di beresin di masukin ke dalam tas saat gue tanya mamah gue bilangnya mau di kasih ke sodara gue di tasik dan gue akan di beliin baju yang lebih bagus akhirnya gue nurut aja namun saat mamah gue maksa buat ikut ke sodara gue itu gue uadah mulai curiga namun karna iming iming liburan ke pantai gue ikut eh akhirnya bukannya liburan malah kesini,saat gue sampai di sini gue nangis nangis di tanah sambil teriak teriak namun semuanya gak di hiraukan gue tetep aja di tinggalin"jelasnya dengan mata berkaca kaca
Oh pantesan dia kaya yang gak betah di sini ternyata dia dipaksa "kenapa gue gak mau mondok karna gue takut di putusin pacar gue dan akhirnya bener" sambungnya setelah menyeka air matanya.bel pun berbunyi dan ceritapun di akhiri saatnya semua siswa masuk ke kelas masing masing.
*****
Hari yang paling di tunggu dan dinanti para santri akhirnya datang juga hari dimana sekolah dan ngaji libur dan yang paling membahagiakan karna hari jum'at ini bebas kunjungan untuk yang biasa di kunjungi beda denganku yang di kirim lewat ATM.aku hanya bisa melihat dan ikut bahagia walaupun tak merasakan.
Keinginan untuk bermain hp pun kembali datang padaku setelah beberapa bulan tak menemukannya,akupun ke pos tamu namun tak ku temukan satu pun temanku akhirnya akupun nekad lari kewarung bi piah tempat terlarang untuk santi. "Bibi punya hp ?" Tanyaku ngosngosan "ada neng,tapi gak ada pulsa"
"Biar aku isi,berapa bi?"
"Biasanya sih 50rb neng"jawabnya.astagfirullah mahal banget tapi karna keinginan yang begitu besar akhirnya akupun mengeluarkan satu lembar uang berwarna biru.
Tak berapa lama aku bermain hp suara panggialan darurat berbunyi yang memerintahkan semua santri berkumpul di aula.akupun kaget bukan main apa.akupun langsung mengeluarkan fb dan langsung lari menuju aula karna takut kena hukuman karna telat "ada apa ini ada apa ?" Tanyaku pada aini
"Ada pelanggaran berat"jawabnya membuat jantungku berdetak kencang,apakah aku ah mana mungkin
"Asalamualaikun,maaf sbeluamnya mengganggu waktu liburnya,kiranya hal ini begitu penting untuk di jadikan pelajaran oleh sebab itu saya atas perintah teh haji mengumpulkan kalia"kata sang roisah yang berdiri di depan
"Seorang pelanggar paling besar di bulan ini,ia melakukan hal yang tidak baik menurut agama,dia bertemu kekasihnya di komplek pesantren yaitu di kantor tamu yang berdalih sebagai kakanya,kelakuan yang diperbuatnya yang bukan tidak mungkin akan mencoreng nama pesantren.dengan itu ananda yang bersangkutan terjerat hukuman yang tertera pada uup no3 pasal 5 yaitu tindakan tak senonoh berana lawan jenis dng hukuman 200cambukan di dampal kaki dan memakai kerudung khimar selama 3 hari juga di rendam di kolam selama 2 jam "lanjut roisah sambil membawa sebuah pecut .rasa perahatin dan haru sedang dirasakan semua santri begitupun aku saat melihat ayunan cambuk yang begitu kencang di kaki sang santri disusul dengan jeritan yang membuat mata pendengarnya mengalir.
****
Pagi beranjak sore dan mataharipun mulai menyelinap menghilang di balik awan hari berjalan seperti biasanya meninggalkan jum'at yang indah dng mimpi yang indah dan ketegangan yang masih berguncang melalang di pikiran.
Guru yang biasa mengajarku belum pulang kuliah itu mbuat kami semua bahagia jarang jarang seperti ini,semua muridpun di sibukan dengan kegiatan masing masing.tiba tiba datang seorang teman dengan hoshosan "eh eh tau gak di asrama sebelah ada kejadian loh"ujar sofa yang mengagetkan kami
"Ada apa"tanya kami serempak dengan penasaran
"Ada anak baru yang namanya dejah ingin pulang"tuturnya menarik nafas
"Eh itumah gak aneh kita juga kaya gitu"celetuk dera memotong pembicaraan
"Bentar dong ana belum bereas ngomong, dia tuh nekag minum rinso loh"katanya serius.
Membuat kami semua tak percaya
"Dia itu sekelas dengan ku formal non formalnya pdahal dia baik cantik ko bisa senekad itu "tanyaku prihatin
******
"Qos pengen pulang"bisik popi saat sedang berdua "sama"jawabku singkat "pulang yu" ajaknya tegas "euh kamu aja deh aku ikut dengan doa aja"jawabku ragu.bagaimana mau pulang sementara abah selalu melarangku pulang dan kiriman pun selalu tepat waktu atau kapanpun aku butuhkan pasti langsung transfer jadi gak ada alasan untuk pulang yah paling kalo jenuh aku jajan aja yang banyak.
"Kamu tega qos"katanya lesu
"Bukan gitu pop percuma izin juga gak bakalan di izinin "jelasku menerangkan
"Apa aku harus makan rinso juga"katanya serius
"Jangan ih nanti kelepasan loh dan akhirnya mati otomatis aku bakalankehilangan temen gilaku dong "cegahku dengan setengah becanda "terus gimana dong "tanyanya meminta saran
"Jatuh di tangga atau budug "ujarku becanda
Tampa ku sangka ia langsung terjung ke tangga namun perjuangan nya sia sia dia tetap tak di ijinin akhirnya dia mencoba cara yang kedua dan hasil nya masih tetap seperti semula akhirnya ia pun putus asa dan mengajak ku untuk kabur,ya jelas aku menolaknya dan itu membuantnya marah besar besaran padaku dan tak mau bicara dengan ku.
*****
Tak terasa sudah satu taun aku di sini akupun mulai nyaman di sini walaupun tak sepenuhnya mungkin karna kedekatanku dengan teh haji dan karna seorang yang ku kagumi,namun hubunganku dng nununy semakin jauh namun aku tak peduli tujuanku sekarang hanya mengaji dan mengabdi .
Perubahan taun dan bulan aku di sini tapi tak merubah akhlak dan ilmuku bebeda dng yang lainnya terutama robe yang awalnya sangat susah namun karna sugguh sungguh diapun mendapat piala juara 1 sepondok
"Qos sekarang peksiankan,kamu udh pernah kepanggil belum" tanya sofi mengingatkanku
"Belum pernah eh gak bakalan pernah" sahutku ketawa .dan ternyata aku yang di tunjuk ke kedapn,akupun melangkahkan kaki dengan hati yang sangat berguncang dan jantung yang hampir berhenti berbeda dengan teman temanku yang bersorak memberi semangat setengah mengejek.
"Nama siapa"tanya bu haji yang belum mengenalku
"Bisa di panggil qosim bu" jawabku gugup lantas bu haji dan semua yang melihatku tertawa mungkin karna itu nama laki laki pikirku menghiraukan
"Baca imriti bab istisna dan alfiah bab kalam"perintahnya alhasil yang pertama aku lancar tapi yang kedua aku menyerah dengan 2 pukulan meluncur hah
****
"Qos,di pst itu waktunya susah bukan senang"ucap teh haji yang sudah ku anggap ibuku,saking dekatnya semua memanggilku anak teteh "karna hasil gak akan menghianati usaha"ujarnya kembali.
Semua perkataan teh haji selalu teringat oleh ku dan akupun memutuskan untuk pindah ke santri umum bukan di khusus lagi yang semuanya tinggal pakai dan makan gak nyuci dll .Dan sekarang semuanya aku harus atur sendiri yah lumayan semua sisanya akan aku sumbangkan ke santri yang tidak mampu.
*****
Awalnya memang berat apalagi saat memasak di tungku dengan api yang tak nentu asap yang menggoda mata dan menyebarkan bau khasnya begitupun minyak yang mecret saat terkena air pada wajahku,alhasil aku keluar dari tunggu dng kerudung yang acak acakan dan dan bau badan namun ini sangat menantang membuatku semakin tertantang untuk maju.
****
Mau kemana?orang yang selalu menggetarkan hatiku saat melihatnya yang selalu kusebut dalam doaku untuk menjadi imamku.orang yang sangat sholeh,ahli ibadah dan juga sangat pintar namun hanyalah hanyalan aku menjadi ma'mumnya tapi hayalan itu menjadi gambaran saat cinta tak bertepuk sebelah tangan.
Namun semua harapan dan impian itu hancur seketika saat orang yang ku sayang dan ku hormati tak meridoi
"Pokonya kamu di sini gak boleh pacaran atau kenal sama laki laki"ujar teh haji keras padaku
"Kenapa teh,ko yang lain boleh" tanyaku penasaran
"Pokonya gak boleh,teteh gak rido"sambil pergi meninggalkan ku.
****
Saat kesedihan belum menghilang datang kesedihan yang lebih mengguncang orang yang impikan menikah dengan sahabatku sendiri robe yah robe teman baikku
****
Saat kesedihan terpendam dan menghilang dengan sendiri nya akupun bertekad ingin sungguh sungguh dulu ngaji sampai bisa seperti terhaji.
Namun kenyataan tak seindah harapan tiba tiba abah menyuruh ku pulang dan setelah 2 hari di rumah abah menikahkan ku dengan orang yang sama sekali tak ku kenal orang asing sangat asing namun dengan rido dan doa teh haji akupun ikhlas menjalaninya.
****
Ternyata pacaran setelah menikah itu ni'mat dan alhamdulilah akupun masih tetap bisa mengaji pada suamiku.
By :pipit fitria
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah keren teh pit
BalasHapusBs nulis jg
Moga jd penulis besar kyak asma Nadia
Sukses dunia akhirat
Aminn ya allahh ..
HapusDoa nya yah teh
Semoga bisa jadi penulis 😊