Hina ketika mencari mulya saat di cari

   Terpisah Saat orang berada di dalam. Aku sendiri berjalan tampa arah mencari seorang pemberi berhati sabar tampa perlu dipaksakan. Aku berjalan tanpa tujuan mencari haluan mencari bimbingan. ingin rasanya aku terbang Namun saat aku ingin terbang mencari keamanan demi sebuah kepuasan aku ingat akan doa serta tangisan seorang yang menantiku disana. Yang selalu berkata berhina hinalah kau dinegri orang. Dan mulyalah saat ananda pulang. Saat aku ingin melangkah berlari bergegas pergi mencari ketenangan hati aku terbayang seorang yang selalu sabar akan keluh kesah ku yang selalu ada Tampa diminta yg selalu membanting kan badan saat puncak malam.   Saat hati ini mantap untuk melanjutkan cobaan selalu saja datang menghadang yang tak henti merobohkan dan tak sabar untuk mematikan

Subuh itu aku diperkenalkan dng sesuatu yang baru,sesuatu yang asing yang tak pernah aku jumpai sebelumnya. sesuatu berbau aneh berwana hijau bubuk dengan sebuah sirup yang selalu di berikan padaku,rasanya pait hampa gak ada manisnya. Aku menamainya "teh setia" karna setiap saat setiap aku sakit teh setia selalu ada untukku. Tampa aku tau apa penyebab yang membuatnya setia padaku. Dan dari subuh itu pula aku harus pulang pergi sebuah gedung seram yang paling aku takuti sejak kecil. Namun semenjak itu semuanya seakan sebuah kewajiban yang haram di tinggalkan. Semakin lama semakin bertambah banyak pula teh setia itu,semakin lelah aku memakannya semakin ketergantungan pula aku padanya. Dan bari kemarin lusa aku tau nama sebenarnya teh setia,menurut orang yang ada di gedung itu yang sellu aku temui setiap bulan teh setia adalah salah satu penolongku namun nyatanya saat aku mencari nama lengkapnya memang benar dia menolong namun dia pula merusak. Namun sayangnya aku tak bisa meni...

                 normal adalah harapan Banyak orang yg bertanya apakah aku seorang fobia?  Yah aku seorang fobia,fobia spesifik pada mahluk sepertiku. Namun berbeda jenis  Aku takut aku resah saat aku melihat mereka,lebih dari itu telingaku terasa tuli,mataku seperti buta tak bisa melihat kaki seperti pincang tak bisa berjalan dan lebih buruknya nafas dan jantungku serasa berhenti. Sejak kapan? Ntahlah aku sendiri tak tau. Dan jika ada yg bertanya seberapa aku mengenal mereka ?  Sebanyak jari yg kumiliki itupun dengan waktu yang tak instan. Butuh tahapan dan proses. Banyak orang yg bertanya kenapa aku tak berusaha untuk normal?  Kalian tak tau setiap saat aku selalu berusaha mencoba dan mencoba dan hasilnya setelah sekian lama mencoba aku hanya bisa berada di tempat yg sama Tampa berbicara Tampa menyapa atau bertanya. Tapi percayalah aku sudah lebih dari berusaha. #

Sunyi Dulu aku sangat merindukannya menginginkannya mencarinya namun itu hanya sekedar untuk senja bukan untuk selamanya. Namun saat ini,sunyi itu menetap berdiam tak ingin pulang membuat hariku sunyi tanpa ada nya rasa. Membuatku rindu dan berontak atas kesunyian  Tuhan apakah ini yg di maksud kufur ni'mat ?  Saat kau memberiku yg terbaik aku malah mencari yg tak ada. Dan saat kau memberikannya aku pun tak menerimanya. Tuhan aku merindukannya sangat merindukannya merindukan ni'mat yg dulu kau berikan padaku yg dulu kau amanahkan padaku . Aku berjanji saat semuanya kembali dan sunyi pergi aku kan belajar mensyukuri ni'mat mu ni'mat yg tak ada bandingannya ni'mat yg tak bisa di uangkan ni'mat yg sellu ku rindukan kedatangannya kembali.

 Dulu aku berada diatas awan sehingga membuat ku lupa akan daratan. Melupakan arti kehidup yg ada dibawah dan hanya bersenang senang diatas seakan aku Takan pernah pulang kedaratan. Namun nyatanya aku sekarang di darat dan sayangnya langit tak menerimaku kembali kesana,hanya daratan lah yg setia padaku yg mengizinkan ku kembali meski tak seperti apa yg dulu kuimpi.

                     Ibuku motivatorku  Dulu aku berpikir apa arti ibu sebenarnya dan malah pernah terlintas di pikiranku siapa ibu sebenarnya,saat kecil aku hanya menilai secara dzohir tidah secara batin aku hanya melihat sosok ibu itu adalah seorang yang menakutkan yang selalu memarahi ku saat aku salah,seorang yang tak jauh beda dengan polisi  yang memperlakukan tersangka selalu mengantai dan memantau apapun yang aku lakukan,orang yang selalu menyuruhku membersihkan rumah,memaksaku untuk selalu belajar,memperkenalkan pada dunia baru yang tak aku sukai itulah sosok ibu yang aku kenal saat keegoan menguasaiku dan rasa keanak anakan menyelimutiku,merasa bahwa aku seorang bungsu perempuan satu satunya yang harus dimanja kecemburuan pada teman temanku pun yang selalu di manjakan orang tuanya pun menjadi alasan kenapa aku ingin di manjakan.   Semua itu membuatku tertekan hanya hasud lah yang ada saat melihat teman tem...