Ibuku motivatorku

                     Ibuku motivatorku
 Dulu aku berpikir apa arti ibu sebenarnya dan malah pernah terlintas di pikiranku siapa ibu sebenarnya,saat kecil aku hanya menilai secara dzohir tidah secara batin aku hanya melihat sosok ibu itu adalah seorang yang menakutkan yang selalu memarahi ku saat aku salah,seorang yang tak jauh beda dengan polisi  yang memperlakukan tersangka selalu mengantai dan memantau apapun yang aku lakukan,orang yang selalu menyuruhku membersihkan rumah,memaksaku untuk selalu belajar,memperkenalkan pada dunia baru yang tak aku sukai itulah sosok ibu yang aku kenal saat keegoan menguasaiku dan rasa keanak anakan menyelimutiku,merasa bahwa aku seorang bungsu perempuan satu satunya yang harus dimanja kecemburuan pada teman temanku pun yang selalu di manjakan orang tuanya pun menjadi alasan kenapa aku ingin di manjakan.
  Semua itu membuatku tertekan hanya hasud lah yang ada saat melihat teman temanku dimanjakan oleh ibunya,apalagi karakter ibu yang selalu rapi dan bersih yang berselisihan dengang ku membuatku semakin tak nyaman. setamat sd akupun bertekad untuk sekolah jauh dari rumah ingin jauh dari ibu ingin merasakan kebebasan,akhirnya ibu pun mengijinkan ku sekolah di pesantren walaupun dari awal ibu sudah menolak namun apa daya tak bisa ibu melawan tekadku.
Dan dari sinilah aku sadar ternyata penilaianku kepada ibuku salah besar semuanya nol besar,aku pun merasakan kasih sayang yang besar saat ibu mengantarkanku ke pesantren kehilangan yang menyakitkan yang terlukis di mata ibu dan saat beberapa bulan aku tinggal di pesantren kerinduan pun memuncak,menyakitkan dan mematikan.
  Tak ku sangka ternyata kerinduan ini hampir di benakku ternyata jauh dari seorang ibu itu menyakitkan tapi aku bersyukur karna jarak ini menimbulkan rindu dan yang terpenting menyadarkan ku.
Omelan ibu selama ini ternyata mengandung makna tersendiri yang berarti kekhawatiran dan pengertian dan setelah aku jauh dari ibu omelan itulah yg paling kurindu.
Acuhnya ibupun bermakna agar aku menjadi mandiri tak selalu tergantung pada orang lain.
Dibalik acuhnya ibu menyimpan berjuta kasih dan harapan,Ibu selalu menyuruhku walaupun itu hal gampang bukan nya ibu tak mampu malahan jika aku yang mengerjakan semua nya akan jadi berantakan tapi ibu tetap sabar membingbing ku mengajarkan ku agar diriku bisa belajar untuk menjadi orang besar sederhana dan mandiri.
Dengan segala kekurangan ibu tak pernah mengeluh ibu tetap bersyukur atas segala ni'mat yang allah berikan walaupun tak sesempurna orang lain.
Tak pernah ibu malu atas kegagalan ku tapi yang ada ibu selalu mendoakan ku di balik senjanya malam.
Saat aku gagal orang orang disekelilingku menjauhiku menghinaku karna kegagalan ku namun di balik kesedihan ku ada seorang ibu yang selalu siap mendengarkanku membantuku dan yang selalu berkata "jangan banyak pikiran"
Menangis meminta ampunan untuk anak anak mu tersayang.
Pernah suatu ketika saat aku sakit di pondok dan aku di bawa pulang yang kuharapkan yang ibu ikut menjemputku,tapi harapan ku ternyata hampa ibu ternyata memilih mengajar dari pada menjemputku akupun kecewa,sesampainya di rumah aku pun diam tak menjawab pertanyaaan ibu yang menyambutku dengan bahagian,dan sesaat kemudian ibupun berkata
"Kamu pasti kecewa yah sama ibu "
"Ibu itu selalu mentingin ngajar dari pada yang lainny"kataku sedih
"Nak seorang murid tak datang tak akan ada yg di rugikan kecuali dirinya tapi seorang guru tak datang akan merugikan berpuluh puluh siswa yang menantikannya"
Aku pun hanya terdiam dengan penyesalan dan kekecewaan
"Nak maafin ibu memang ibu salah namun ibu akan lebih merasa bersalah jika ibu menjemputmu dan meninggalkan kewajiban ibu tentu saja ibu korupsi waktu bukan ibu telah digaji setiap bulannya dan bila ibu menjemputmu lantas ada uang haram yang ibu berikan pada anak anak ibu apakah ibu akan tega melihat kalian memakan uang haram ?


#ibuu kau segalanyaa 💜💜💜💜💜💜

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hina ketika mencari mulya saat dicari